Di sini akan dijelaskan sesuai pemahaman sebatas yang diketahui saja mengenai perbedaan pemilihan proses produksi lemari besi secara modern dan konvensional yang dilihat dari beberapa hal berikut ini.
Dari segi proses
Produk lemari modern ; prosesnya menggunakan tahapan fabrikasi yaitu dimana sebelumnya dilakukan perhitungan terukur, akurat dan digambar menggunakan komputer kemudian dengan mengacu gambar produksi tersebut diproses mulai dari menggunakan mesin potong (cutting), mesin tekuk (bending), pengelasan perakitan (assembling), penghalusan secara digurinda (sending) sampai pada proses pendempulan dan pengecatan finish semprot (duco) atau powder coating tanpa pendempulan. Lemari dapat dibuat sistem dilas satuan unit (built up) dan bongkar pasang (knock down/CKD).
Produk lemari konvensional ; prosesnya simple dan sederhana dengan mengacu pada sket pola gambaran kasar bentuk, model dan dimensi lemarinya, dimana proses pembuatannya pun serba manual tanpa mesin dimulai dari pemotongan, pengelasan (welding) perakitan (assembling), penghalusan digurinda (sending), penghalusan pendempulan sampai cat fimish semprot (duco).
Kelebihan dari lemari modern dan konvesional
Lemari yang diproduksi secara modern akan menghasilkan lemari dengan kontruksi yang utuh, otentik, presisi, rapih, kuat/kokoh dan berkelas produk pabrikan. Dengan cara modern ; khusus untuk produksi standard dan massal (mess produk) dapat dibuat lemari dengan sistem bongkar pasang (knock down/CKD) yang memudahkan dan menghemat pengiriman ke pembeli.
Lemari yang dibuat secara konvensional memiliki kekuatan struktur yang lebih kuat karena menggunakan sistem rangka (hollow) yang dilas menjadi satu dengan dinding penutup (plat cover) dan sekat ambalan pada bagian dalamnya. Dari segi hemat biaya (cost), dapat memanfatkan sisa-sisa bahan potongan plat tak terpakai yang berukuran sesuai secara disambung dilas dan didempul sampai tak terlihat sambungannya, maka harga lemari konvensional bisa lebih murah dari pada harga lemari modern.
Kekurangan dari lemari modern
- Dalam proses lemari modern perhitungannya harus memakai lembaran plat satuan utuh untuk per- ukuran bagian sisi luar dan dalamnya, tidak bisa memakai sisa-sisa bahan plat tak terpakai karena sistem tekuk tidak dapat terkontruksi dengan pengelasan plat yang disambungkan, kadang banyak sisa plat yang terbuang yang tetap dihitung, maka untuk pembuatan lemari custom dalam junlah sedikit perhitungan harganya akan lebih mahal dibanding dalam jumlah yang banyak.
Kelemahan dari lemari konvensional
- Demi menekan harga lebih murah bisa disiasati dengan terdiri dari sambungan bahan plat yang dilas yang ditutup (cover) dengan dempul pada garis sambungannnya sebelum dicat dasar – finish sehingga tidak otentik dan diragukan ketahanan/keawetan dalam jangka panjangnya terutama karat (korosi) pada sambungannya
- Pada setiap sisi ujung potongan plat yang tanpa tekukan itu akan tetap terlihat meski telah didempul supaya tidak kasar dan tajam dan terlihat tidak rapih, terlihat potongan platnya yang hanya dilas ditempel ke rangka
- Belum bisa dibuat bongkar pasang (knock down/CKD) per- komponen (part) sehingga lemari tidak adjustable dan flexible dalam pengangkutan/mobilisasinya, bila ukuran lemarinya besar dan melalui medan/jalur ruang yang sempit untuk penempatannya
- Karena memakai sistem rangka (hollow) maka dari unsur engsel pintu hanya bisa dipasang dan terlihat dari luar apalagi engsel terlihat seperti engsel pintu teralis , dimana dari sudut pandang agak kurang nilai estetikanya
Hal tersebut di atas dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan produk lemari yang disesuaikan dengan kondisi ; antara segi kualitas dan anggaran (budget).
Bagi yang membutuhkan produk lemari khususnya dengan model dan ukuran sesuai yang diinginkan (custom) dapat menghubungi via chat (WA) terlebih dahulu.